Surabaya, fkg.unair – Upaya akselerasi publikasi dan penelitian Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali digelar melalui 2 DAYS Online Workshop. Berkolaborasi dengan Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar, acara tersebut akan digelar selama dua hari pada Rabu (31/3/2021) hingga Kamis (1/4/2021).
Mengangkat tema Langkah Praktis Menguasai Metodologi Penelitian Secara Komprehensif, gelaran tersebut menghadirkan dosen sekaligus pakar epidemiologi FKG UNAIR Dr. Windhu Purnomo, dr., MS. sebagai pengisi utama.
Dekan FKG UNAIR Dr. Agung Sosiawan, drg., M.Kes. dalam sambutannya begitu mengapresiasi kolaborasi antara kedua universitas tersebut. Ia meyakini bahwa kolaborasi dalam workshop tersebut akan meningkatkan hasil penelitian baik di UNAIR maupun UNHAS.
Sementara itu Dekan FKG UNHAS Prof. Dr. Muhammad Rusli Ngatimin, MD., MPH., turut menyambut baik kerja sama tersebut, khususnya saat UNHAS kini juga tengah berusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian di FKG UNHAS. Prof. Rusli pun berharap dapat meningkatkan kebermanfaatan penelitian melalui multifactor study yang memiliki dampak luar biasa.
“Dan bersama FKG UNAIR kami berterima kasih atas support dan kesempatan kolaborasi ini untuk meningkatkan kontribusi kami di tingkat nasional maupun internasional,” terangnya.
Dalam kesempatan itu sendiri, Dr. Windhu memaparkan 15 pokok bahasan yang akan disampaikan dalam dua hari pertemuan. Pokok bahasan tersebut mencakup keseluruhan strategi dan bab penelitian seperti pemahaman akan penelitian, metode berpikir ilmiah, identifikasi masalah, rumusan masalah, kerangka teori dan konseptual, hingga desain penelitian.
Pada kuliah pembuka, Dr. Windhu pun mengingatkan bahwa aktivitas penelitian tidak boleh hanya sekadar untuk menjawab keingintahuan. “Penelitian harus punya juga aspek problem solving agar nantinya hasil riset kita dalam mendorong prosperity bagi masyarakat,” imbuhnya.
Selain itu, Dr. Windhu juga memberikan beberapa contoh kasus faktual dan bagaimana menganalisisnya menjadi sebuah penelitian. Sehingga, topik penelitian sendiri dapat diambil dari masalah-masalah yang ada di sekitar kita.
“Problem itu muncul saat ada gap antara apa yang kita harapkan dan apa yang sesungguhnya terjadi,” paparnya.
Melalui identifikasi masalah tersebut, Dr. Windhu mendorong agar hasil penelitian nantinya dapat mengandung nilai novelty, feasible, ethical, interesting, dan relevant yang meningkatkan kualitas dan kebermanfaatan penelitian tersebut.
Dihadiri oleh lebih dari 130 peserta, workshop yang digelar secara daring via Zoom Meeting tersebut menjadi bagian dari Stovit Online Series. Gelaran itu sendiri menjadi agenda rutin yang kali ini diakomodasi oleh program studi S2 Ilmu Kesehatan Gigi.(int)