Berjalan di tahun ke-12, Dentistry Charity merupakan sebuah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, lebih tepatnya melalui Departemen Pengabdian Masyarakat.
Dijelaskan oleh Rafdan Affan, selaku Ketua panitia Dentistry Charity XII, bahwa kegiatan tersebut memili fokus utama dalam kegiatan bakti sosial untuk masyarakat yang ada di sekitar mereka. Terlebih di tengah pandemi, mereka selaku panitia turut menyesuaikan kegiatan-kegiatan yang telah mereka susun, agar tetap bisa berjalan, seperti melaksanakan webinar, telekonsultasi, dan workshop.
Pada Sabtu, 17 Juli 2021 lalu, kegiatan Dentistry Charity diisi dengan webinar internasional. Dilaksanakan melalui platform Zoom meeting, webinar internasional tersebut bertajuk “Get to Know 3D Scan: An Easy Way for Dental Practice through the Digital Era”.
“Tujuan kami ingin mencari ilmu dan pengalaman dari narasumber, sehingga diharapkan mampu menyadarkan kami, bahwa kami harus selalu mengembangkan teknologi, ilmu, dan menciptakan inovasi baru seiring berkembangnya jaman,” jelas mahasiswa FKG UNAIR angkatan 2018 itu.
Ia menambahkan, bahwa webinar internasional itu diselenggarakan untuk mahasiswa kedokteran gigi, dokter gigi, dan seluruh masyarakat umum. Hingga pada saat webinar tersebut dilaksanakan, jumlah peserta yang mengikuti mencapai 500 peserta.
Webinar yang membawakan materi seputar 3D scanning tersebut, memilih Prof. Dr. Rodrigo Gamarra, DDS, MSc, Ph.D., sebagai pemateri. Serta, Imam Safari Azhar, drg., M.Kes., sebagai moderator.
Profesor yang juga sebagai Mantan Presiden Asosiasi Anaplastologi Internasional tersebut, menjelaskan mengenai tahapan 3D scanning, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam prosesnya, hingga menampilkan contoh-contoh dalam penerapan 3D scanning.
Menurut Rafdan, hal menarik dalam webinar tersebut adalah, ia bisa mengetahui bahwa perkembangan teknologi bidang kesehatan gigi sudah semakin maju. Dapat dibuktikan dengan menggunakan gadget, seperti tablet, smartphone, dan laptop, ia sudah dapat mengetahui kondisi gigi dan mulut manusia dengan bantuan sebuah aplikasi.
“Oleh karena itu, kita harusnya bisa lebih peka lagi dengan kesehatan gigi dan mulut kita. Serta berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang kesehatan,” pungkasnya. (rgs)