Surabaya, fkg.unair-Masa perkuliahan selayaknya menjadi waktu yang tepat untuk banyak mendapat pengetahuan baru. Salah satu caranya adalah melalui program studi banding. Menindak hal itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (BEM FKG Unair) menyelenggarakan kegiatan studi banding bertajuk “Stovit Goes To” (SGT) Thailand untuk angkatan 2019-2022.
Destinasi utama dari program tersebut adalah Chulalongkorn University. Lokasi tersebut dipilih karena merupakan salah satu universitas terbaik di Thailand, terutama untuk Faculty of Dentistry yang mereka miliki. Berdasarkan 2021 Global Ranking of Academic Subjects (GRAS) by Shanghai Ranking and the Scimago Institutions Rankings by Subjects 2021, peringkatnya ada di posisi Top 3 Asia Tenggara dan Top 100 dunia.
Program Kerja Rutin
Kegiatan tersebut memang bukan pertama kalinya diadakan. Secara rutin setiap dua tahun sekali, Departemen Luar Negeri BEM FKG Unair selalu menyelenggarakan kegiatan studi banding. Namun sempat terhenti di tahun 2019 akibat pandemi Covid-19.
“Saat itu seharusnya studi banding diadakan dengan tujuan Hongkong. Namun tidak jadi karena pandemi. Akhirnya kembali terselenggara untuk keberangkatan pada Rabu (25/1/2023) hingga Sabtu (28/1/2023),” tutur Arien selaku perwakilan panitia.
Studi banding ini bertujuan untuk memberikan hak dan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri pada peguruan tinggi di luar negeri. Mahasiswa akan mendapat pengalaman studi banding dan visitasi untuk kegiatan akademik dan non akademik di Fakultas Kedokteran Gigi unggul di luar negeri. Mereka (mahasiswa, Red) difasilitasi untuk mendapat pengetahuansesuai minat studinya, sehingga setelah lulus mereka dapat bersaing dan berkolaborasi tidak hanya di tingkat nasional namun juga di kancah global.
Mendapat Banyak Sambutan Baik
“Pihak dekanat FKG Unair mendukung penuh pelaksanaan SGT Thailand 2023. Kami sangat terbantu khususnya dalam hal komunikasi dengan pihak dekanat FKG Chulalongkorn University. Sehingga kegiatan ini mendapat pengakuan resmi dari kedua fakultas,” terang Arien.
Selain itu Arien juga memaparkan bahwa dekanat turut mengutus dosen pendamping untuk mendukung kelancaran program ini. Tidak ketinggalan, beberapa masukan pun diajukan oleh jajaran dekanat demi mendukung penyempurnaan pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Mahasiswa juga menyambut baik kegiatan ini. Hingga kami terpaksa harus menutup batas waktu pendaftaran lebih awal karena antusiasme peserta yang tinggi,” imbuh Arien.
Saat ini peserta SGT sudah terpilih. Agenda dan koordinasi dengan pihak travel juga terancang. “Kami terus berkoordinasi dengan pihak Chulalongkorn untuk menyempurnakan kembali perencanaan kegiatan,” ungkap Arien menjelaskan progres panitia saat ini.(gds)