Surabaya, fkg.unair-Satu tahun sudah Kabinet Mahardika Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (BEM FKG Unair) menjalankan program kerjanya (proker). Pertanda bahwa telah berakhir pula tugas dan peran mereka pada kepengurusan BEM FKG Unair 2022. Dari masa tersebut, tentu banyak hal yang berkesan bagi Presiden BEM FKG Unair demisioner, Muhammad Fauzan Adhim.
“Sebenarnya setiap program kerja dari BEM FKG Unair 2022 ini memiliki kesan tersendiri bagi saya. Namun yang paling berkesan dengan kegiatan Stovit League. Dimana kami menyuguhkan acara yang membuat banyak orang bersenang-senang bersama,” tuturnya.
Stovit League memang terbilang cukup istimewa. Pasalnya pada acara tersebut hadir bintang tamu ternama yakni RAN dan Coldiac. Bahkan hal itu hampir membuat mahasiswa yang akrab disapa Fauzan tersebut menitihkan air mata.
Selain Stovit League, beberapa program besar lain juga telah berhasil dilaksanakan di bawah pertanggungjawaban Fauzan dkk. Seperti Dentition yang dijalankan oleh kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM), Dentistry Charity oleh kementerian Pengabdian Masyarakat, dan Stovit League dari kementerian Kesejahteraan Mahasiswa.
Masing-masing dari program kerja tersebut memberi kebermanfaatan tersendiri. Dentition sukses menjadi kesan pertama yang baik untuk mahasiswa baru. Sedangkan Dentistry Charity dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Program-program kami selama satu tahun ini didasari oleh kebutuhan dan keadaan Sumber Daya Manusia (SDM) FKG Unair. Dari permasalahan SDM juga, kami berprinsip bahwa BEM adalah fasilitator, mediator, dan eksekutor kegiatan kemahasiswaan,” terang Fauzan.
Menjalankan program kerja di masa pasca covid-19, diakui Fauzan sebagai hal yang tidak mudah. Namun mereka berhasil mengemban amanah dengan baik. Khususnya untuk program-program besar.
“Kesan utama dalam setahun ke belakang adalah “lelah yang bermakna.” Kami yakin pengalaman yang ada di BEM FKG Unair nantinya akan membuat kami lebih siap dalam menghadapi kehidupan akademik ataupun non akademik,” cerita Muhammad Fauzan Adhim, selaku Presiden BEM demisioner, pada Rabu (28/12/2022).
“Anggaran dana untuk agenda yang diselenggarakan secara luring tentu lebih besar jika dibandingkan dengan daring. Hal itu tentu menjadikan kami harus berpikir lebih keras agar kegiatan-kegiatan tetap dapat terlaksana dengan baik secara luring,” ujar Fauzan.
Terlepas dari tantangan tersebut, kepengurusan Fauzan dkk tetap sejalan dengan visi dan misi mereka. Beberapa hal yang belum sesuai dengan idealisme mereka menjadi bahan evaluasi bersama.
“Harapan kami, BEM FKG Unair tetap menjalankan program yang baik secara efektif dan efisien. Selain itu, diharapkan agar perkembangan yang ada akan terus sesuai rantai regenerasi yang kami buat,” paparnya.(gds)