Upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu program yang dibentuk oleh pemerintah dalam menunjang pembangunan kesehatan Indonesia. Karies gigi atau gigi berlubang merupakan gangguan kesehatan gigi terbanyak pada anak yang dapat menurunkan kualitas hidup mereka. Perawatan pada karies gigi ini merupakan target perawatan yang ditetapkan sebagai hasil akhir usaha kesehatan sekolah (UKS).
Data keparahan karies pada anak TK di wilayah kerja puskemas Made menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak-anak mengalami karies. Secara nasional, hasil dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Kementrian kesehatan pada tahun 2018 menunjukkna bahwa 6 dari 10 anak mengalami karies gigi. Dari sini tampak bahwa tingkat keparahan karies anak TK di wilayah kerja puskemas Made berada diatas rata-rata karies gigi nasional. Berdasarkan data-data diatas ditemukan juga fakta bahwa sebagian besar dari kasus karies tersebut belum mendapatkan perawatan.
Usaha meningkatkan perawatan bagi karies anak telah dilakukan dengan melibatkan tenaga non kesehatan (kader kesehatan dan guru penanggung jawab kegiatan UKS) sebagai garda terdepan rujukan karies gigi ke puskesmas. Akan tetapi, rendahnya perilaku mencari perawatan di bidang kedokteran gigi dan sering terputusnya rujukan menunjukkan bahwa sistem ini masih belum optimal. Rendahnya angka keberlanjutan rujukan dapat pula disebabkan karena sistem rujukan yang masih berlangsung secara manual.
Analisa situasi menunjukkan bahwa mayoritas kader dan guru TK/PAUD di wilayah puskesmas Made memiliki smartphone dimana hal ini bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan sistem rujukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital.
Tim pengabdian masyarakat departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (departemen IKGM FKG Unair) yang terdiri dari kolaborasi drg Ninuk Hariyani, M.Kes., MPH., PhD dan drg. Dini Setyowati, MPH., PhD berusaha melakukan inisasi peningkatan peran kader di masyarakat dalam melakukan rujukan dengan membangun platform digital berupa aplikasi RUPIAH (Rujukan dan Pelayanan Gigi Keluarga Sehat). RUPIAH merupakan aplikasi rujukan online yang bisa digunakan oleh kader maupun penanggung jawab UKS sebagai Agent of Change dari anak usia sekolah/prasekolah. Kader kesehatan dan guru diberikan pelatihan mengenai aplikasi sistem rujukan online yang mudah untuk digunakan dan di akses, yang dapat memberikan real time data rujukan yang dapat dipantau secara langsung oleh puskesmas. Diharapkan kemudahan sistem rujukan berbasis online ini akan dapat meningkatkan angka keberlanjutan rujukan sehingga masyarakat dapat mengakses perawatan kedokteran gigi tingkat dasar dengan lebih mudah.
Pada perjalanannya nanti, diharapkan RUPIAH mampu menjadi media untuk memudahkan akses rujukan oleh kader dan guru pelaksana UKS dalam kontrol Puskesmas. Kedepannya melalui program rujukan online ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan pasien ke poli gigi di Puskesmas Made, dan dapat meningkatkan angka cakupan perawatan gigi dasar di masyarakat.