Surabaya, fkg.unair – Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menjadi kolaborasi lintas institusi pada Jumat (19/11/2021). Kolaborasi bersama SMAN 4 Surabaya tersebut diimplementasikan melalui program pengabdian masyarakat bertajuk Orthodontic Sharing and Caring.
Dalam kesempatan tersebut, jajaran residen, dosen, dan guru besar Departemen Ortodonsia berkumpul bersama memberikan penyuluhan tentang susunan geligi dan peran pentingnya terhadap kesehatan gigi dan mulut. Penyuluhan daring itu diisi dengan berbagai topik mulai dari maloklusi, perawatan gigi dan mulut, hingga cara menjaga kebersihan mulut dan gigi.
Pada acara pembuka, Ketua Panitia Reyhan Mahendra Nur, drg. menyebut bahwa penyuluhan tersebut juga akan diikuti dengan konsultasi offline bersama para residen dari Departemen Ortodonsia. Sedangkan Ketua Departemen Ortodonsia Dr. Ari Triwardhani, drg., M.Sc., SpOrt.(K) serta Koordinator Prodi Ortodonsia Ervina Restiwulan Winoto, drg, M.Kes., Sp. Ort(K) menyampaikan pesan senada tentang kewajiban civitas akademika dalam pengabdian masyarakat.
Penyuluhan dibawakan oleh dosen Departemen Ortodonsia Dr. Alexander Patera Nugraha, drg., M.Imun. Dr. Sandro, sapaan akrabnya, membuka penyuluhan dengan memperkenalkan Departemen Ortodonsia dan pelayanan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UNAIR.
Dr. Sandro kemudian membahas tentang bahaya maloklusi gigi yang dapat mengganggu aktivitas makan, bicara, mengunyah, estetika wajah, bahkan hingga kesehatan gigi dan mulut. Secara lebih detail, Dr. Sandro juga menjabarkan berbagai jenis, penyebab, dan metode penanganan maloklusi.
Dr. Sandro pun menekankan maloklusi harus dirawat agar tidak menimbulkan masalah gigi dan mulut. “Gigi yang tidak rata bukan hanya sekadar tentang estetika. Jika dibiarkan bisa memicu, penyakit pada gusi dan tulang rahang, masalah psikososial, sampai gangguan fungsi mulut,” tegasnya.
Presentasi Dr. Sandro tersebut kemudian diakhiri dengan penayangan video cara menyikat gigi yang baik dan benar hingga proses perawatan bagi pasien maloklusi. Penyuluhan itu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berhasil menarik antusiasme dan rasa ingin tahu para siswa.
Adanya kerja sama dengan SMAN 4 Surabaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan literasi kesehatan gigi dan mulut pada generasi muda. Apalagi, penyuluhan dan konsultasi gratis ini merupakan agenda rutin yang digelar dua kali dalam setahun. Nur Mufidati selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat SMAN 4 Surabaya pun sangat mengapresiasi kedatangan FKG UNAIR untuk memperdalam pengetahuan siswa terkait kesehatan gigi dan mulut.
Melalui kolaborasi dan pengabdian masyarakat tersebut, Departemen Ortodonsia ingin menunjukkan komitmen nyata akan implementasi cita-cita sustainable development goals (SDGs), khususnya pilar ketujuh belas yakni Partnership for the Goals. (int)
1 Comment
Mator Sakalangkong