Surabaya, fkg.unair – Nama Ayu Anggraini Broto Nagoro telah melanglangbuana dalam berbagai kompetisi kedokteran gigi nasional maupun internasional. Hal tersebut yang membuatnya diganjar predikat Wisudawan Berprestasi pada wisuda periode Maret 2021. Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) ini meninggalkan jejaknya pada berbagai kompetisi ilmiah mulai dari Thailand hingga Malaysia.
Tercatat, prestasi tertinggi mahasiswa kelahiran Jakarta, 8 Juni 1999 tersebut diraih saat menjadi Juara 1 International Basic Science Research Presentation 17th Student Scientific Conference, Universiti Sains Malaysia, tahun 2020. Prestasi tersebut menjadi pencapaian berharga Ayu karena menjadi kompetisi internasional pertamannya yang diikuti secara individu.
Mengangkat judul Cellular Response After Treated with Distilled Liquid Smoke-coconut Shell on Diabetic Oral Ulcer Healing, Ayu akhirnya berhasil mengantongi emas dari Negeri Jiran. Ayu menceritakan bahwa prestasi tersebut diraih melalui berbagai persiapan.
“Pelaksanaannya di awal 2020. Saat itu pandemi sudah mulai menyebar di beberapa negara Asia Tenggara. Makanya selain membawa persiapan presentasi seperti power point, saya juga bersiap dengan alat perlindungan diri,” ungkapnya.
Saat pelaksanaannya sendiri, Ayu sempat mengalami kegugupan karena harus berhadapan dengan banyak peserta internasional lain yang juga menampilkan presentasi yang mengagumkan. Namun dengan pemahaman dan penguasaan penuh terhadap penelitiannya, Ayu telah berhasil membuktikan kualitasnya.
Selain kompetisi di Malaysia tersebut, Ayu juga tercatat pernah meraih Juara 1 International Literature Review JDS-Fest Universitas Jember 2019 serta tentunya menjadi Finalist of Unilever-Hatton Award 34th IADR-SEA Annual Scientific Meeting, Bangkok, Thailand.
Tidak hanya di kompetisi, Ayu tenyata juga telah menelurkan empat publikasi jurnal selama studinya di FKG UNAIR. Salah satu jurnal yang telah ia terbitkan di tahun 2021 adalah SHED, PRF, and Chitosan as Three-dimensional of Tissue Engineering for Dental Pulp Regeneration.
Dari berbagai raihan itu, Ayu mengungkapkan bahwa ia harus berusaha untuk menyeimbangkan kegiatan akademik dan non-akademiknya. “Terkadang saya harus menghadapi perkuliahan yang sangat berat. Belum lagi kegiatan di organisasi dan kepanitiaan. Hal tersebut menjadi tantangan yang harus saya hadapi,” terangnya.
Namun Ayu sendiri meyakini bahwa setiap perjuangan dan persiapan maksimal yang telah dilaluinya pasti akan membuahkan hasil. “You will never know until you try. Maka dari itu berjuanglah dan hasil baik akan mengikutimu,” tandasnya. (cha/int)
1 Comment
Alhamdulillah. Baarokalloh. Selamat Ayu. Tidak sia-sia usaha Ayu mengikuti kompetisi ilmiah, dari satu institusi ke institusi lain. Semoga ke depan semakin sukses. Aamiin.