Surabaya, fkg.unair – Komitmen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR) untuk terus memajukan pelayanan kesehatan mulut dan gigi kembali terlaksana pada bulan September hingga Oktober 2021. Departemen Periodonsia kali ini menjadi inisiator utama dengan menggelar Pelatihan Penggunaan Dentolaser dan Sikat Gigi Periobrush untuk Pencegahan Penyakit Periodontal. Agenda tersebut secara khusus digelar untuk jajaran Dokter Gigi Puskesmas dan Kader PKK di Sidoarjo.
Digelar secara daring, agenda tersebut mengajak Kader PKK untuk berdiskusi dan belajar tentang kesehatan gigi dan mulut. Tim Departemen Periodonsia sendiri telah meramu sebuah video edukasi berjudul Kesehatan Jaringan Periodontal Gigi, sehingga peserta pengabdian masyarakat akan lebih mudah mengerti ilmu yang dibagikan.
Tidak hanya sebatas memberikan informasi lewat video, tim pengmas juga memaksimalkan penyuluhan lewat diskusi atau tanya jawab via Whatsapp. Tanya jawab tersebut secara khusus ditujukan untuk melihat tingkat pemahaman peserta dan memaksimalkan informasi yang mereka terima.
“Proses interview via Whatsapp berjalan mulai pertengahan September hingga 7 Oktober 2021. Mereka akan diminta mengisi pre-test dan post-test, lalu menonton video edukasi, baru interview kita lakukan. Tercatat ada 30 orang yang kita interview dan feedback yang mereka berikan pun sangat positif,” terang Dr. Eka Fitria Augustina,drg., MKes., Sp.Perio(K) selaku salah satu pelopor pengmas.
Tidak hanya pengmas bagi Kader PKK, Departemen Periodonsia juga berbagi ilmu dengan jajaran dokter gigi Puskesmas di sekitar Sidoarjo pada Sabtu (2/10/2021). Pengmas tersebut dijalankan dalam bentuk webinar yang membahas penggunaan dentolaser sebagai upaya pencegahan dan terapi sederhana penyakit periodontal.
Dalam sesi ini, Prof. Dr. Ernie Maduratna Setiawatie, rg., M.Kes., Sp.Perio(K) menjelaskan berbagai kelebihan hingga penggunaan dentolaser secara tepat guna. Diskusi dan tanya jawab pun digelar dengan antusiasme tinggi dari peserta webinar.
Kegiatan ini sendiri dipelopori oleh Dr. Eka Fitria serta Prof. Dr. Ernie Maduratna. Pengabdian masyarakat ini pun memiliki tiga tujuan utama, yakni meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat, pengembangan ilmu dan teknologi berbasis riset pada dokter gigi umum, serta pemuktahiran IPTEK pada masyarakat sehingga kader posyandu dapat mandiri melakukan deteksi dini penyakit periodontal.
Ketiga tujuan tersebut senada dengan cita-cita sustainable development goals (SDGs), yakni pilar ketiga terkait Good Health and Wellbeing. Pemberian informasi tentang upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut serta pelatihan penggunaan alat-alat kesehatan gigi menjadi wujud nyata atas upaya Departemen Periodonsia untuk meningkatkan literasi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. (int)