Surabaya, fkg.unair – Suasana auditorium Grabik – Iptekdok Kampus A Universitas Airlangga mendadak haru. Semua perhatian hadirin terfokus di podium, kala Dalhar Hakiki, drg., Sp.KG menyampaikan kisahnya dalam kesempatannya memberikan sambutan perwakilan mahasiswa, disela Pengambilan Sumpah Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR periode IV Tahun 2021, yang berlangsung Minggu (30/1).
Seperti pada halnya kisah dokter yang lain, tawa dan pilu mewarnai kisah perjalanan Dalhar selama menuntaskan masa pendidikannya sebagai dokter gigi spesialis konservasi gigi. Satu hal yang ia ceritakan adalah saat bahagianya, ketika statusnya secara sah meminang Zuyina Hapsari di bulan Oktober 2018, sebagai pendamping hidup.
“Menikahi perempuan bernama Zuyina melengkapi hidup saya. Ternyata sejak punya istri membagi waktu jadi beda,” ujar Dalhar.
Pria berkacamata ini mengaku sejak menikahi Zuyina sangat bahagia. Meski ternyata kondisinya berubah 180 derajat, karena sepulang dari kuliah, dirinya harus membagi waktu bersama istrinya. Waktunya bermain juga berkurang. Sudah menjadi konsekuensi dari single menjadi pria beristri.
Namun dalam tahun yang sama, di bulan Oktober Dalhar kehilangan Abdul Hamid, ayahnya. Abdul Hamid meninggal dunia karena kanker.
“Ayah sempat dirawat di Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya,” jelasnya.
Namun Tuhan berkehendak lain. Sebelum Ayahnya dipanggil Yang Kuasa, Abdul Hamid sempat menjalani kemoterapi selama 4 bulan. Namun upaya ini tidak berhasil menyelematkan nyawa ayahnya. Satu pesan yang Dalhar ingat adalah menuntaskan pendidikannya sebagai dokter spesialis koservasi gigi. Dahlar akhirnya membuktikan proses panjang pendidikan berakhir dengan kelulusan, meski akhirnya tidak bisa disaksikan ayahnya langsung.
Setahun berselang, kisah sedih Dalhar terobati dengan hadirnya buah hati bersama Suyina. Perempuan mungil bernama Giannis lahir dibulan Juni 2019, yang membuat dirinya semakin bersyukur.
“Hadirnya Giannis membuat semangat saya semakin naik. Meski bagi waktu semakin susah,” kata Dalhar.
Giannis tumbuh sebagai balita yang semangat, yang membuat Dalhar membentuk kepribadian sebagai seorang dokter, suami sekaligus seorang ayah.
Dalam cerita lain, Dalhar juga kagum dengan sosok Sofia ibunya, yang senantiasa mendukung Dalhar dalam proses menuntaskan pendidikan.
“Ibu saya sejak saya SMA sudah penyintas diabetes. Namun Beliau dipanggil Yang Kuasa tahun ini. Sedih sekali,” keluhnya.
Kehilangan dan hadirnya keluarga baru membuat Dalhar belajar banyak hal. Sosok setia yang mendukung dalam melakukan hal baik, mewujudkan cita-cita, menemani dalam masa sulit, dan menghargai hadirnya orang disekitar kita sebelum masa benar-benar kehilangan.(and)