Surabaya, fkg.unair – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali meraih prestasi membanggakan. Sabtu (12/2/2022), Dental Journal yang berada di bawah naungan FKG UNAIR sukses meraih indeks Scopus. Keberhasilan tersebut sekaligus menandai Dental Journal sebagai jurnal kedokteran gigi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang terindeks Scopus.
Muhammad Dimas Aditya Ari, drg., M.Kes. Sp.Pros selaku Editor in Chief Dental Journal menyatakan bahwa prestasi itu adalah cita-cita yang telah lama diimpikan FKG UNAIR.
“Rasanya masih seperti mimpi, karena inisiasi Dental Journal agar terindeks Scopus itu sebenarnya sudah lama. Sudah panjang perjalanan kita, dan alhamdulillah kita akhirnya bisa meraihnya,” ungkap dosen Departemen Prostodonsia tersebut.
Sejak lima tahun lalu, Dental Journal disebut telah didaftarkan untuk terindeks Scopus. Namun kala itu masih ada beberapa poin perbaikan yang harus dilakukan FKG UNAIR terkait dengan konten, penerbitan artikel, penggunaan bahasa, hingga diversitas penulis.
Maka dari itu dalam beberapa tahun terakhir tim pengelola Dental Journal bekerja sangat keras meningkatkan performa jurnal. Mulai dari meningkatkan diversitas penulis agar banyak diisi penulis dari internal dan eksternal FKG UNAIR. Selain itu, isi konten artikel serta penggunaan bahasa Inggris yang baik juga menjadi aspek yang menjadi fokus perbaikan tim pengelola.
Kerja keras itu pun terbayar tuntas ketika Dental Journal didaftarkan kembali pada Scopus tanggal 24 Desember 2021 lalu. “Usai menunggu selama kurang lebih dua bulan, kami akhirnya accepted Scopus dan saat ini tengah berproses dalam coverage Dental Journal pada Scopus,” cerita drg Dimas.
Capaian ini dianggap sebagai awal yang sangat baik bagi Dental Journal untuk terus meningkatkan kualitas artikel mulai dari konten, terbitan, maupun berbagai aspek lain. Terlebih pencapaian tertinggi jurnal kedokteran gigi di Indonesia umumnya hanya sampai pada SINTA 2.
“Kami selangkah lebih maju dan ke depannya akan terus berusaha meningkatkan branding dan promosi. Harapannya akan semakin banyak artikel yang masuk dan seleksi kualitas artikel di Dental Journal bisa lebih baik lagi,” katanya optimis.
Untuk target jangka panjang, drg Dimas menyebut tim pengelola akan terus memperbaiki kualitas demi meningkatkan perangkingan secara kuartil di Scopus. Maka dari itu, drg Dimas berharap kerja sama dari semua pihak dapat terus dibangun.
“Pencapaian ini berkat dukungan dari pimpinan fakultas, universitas, hingga tim pengelola Dental Journal periode ini maupun periode sebelumnya yang telah bekerja keras. Baik itu editorial board, managing editor, asisten administratif, serta seluruh reviewer,” imbuhnya.
Selain Scopus, Dental Journal sendiri telah terindeks secara nasional dan internasional pada jurnal SINTA, DOAJ, Mendeley, ISJD, hingga Google Scholar. (int)