Surabaya, fkg.unair-Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian yang tidak kalah penting untuk diperhatikan. Namun sebagian masyarakat masih kurang memahami arti gigi dan mulut yang sehat. Untuk itu, Mega Moeharyono Puteri, drg., Ph.D., Sp.KGA(K)-AIBK memaparkan ulasannya.
“Selama ini mungkin masyarakat berpikir bahwa selama tidak ada keluhan pada gigi dan mulut, berarti sudah sehat. Lebih tepatnya, ciri rongga mulut yang sehat adalah terbebas dari nyeri,” tutur drg. Mega.
Sambung drg. Mega bahwa setelah terbebas dari nyeri maka gigi dan mulut sudah pasti bebas penyakit. “Bebas penyakit belum tentu sehat seutuhnya. Dikatakan sehat dengan optimal apabila gigi mampu mengunyah dan menggigit dengan baik,” imbuhnya.
Selain itu rongga mulut juga berfungsi sebagai alat tersenyum dan berbicara. Oleh karena itu menurut drg. Mega, gigi dan mulut yang sehat juga harus mampu memberikan senyum dan bicara yang baik.
Penyakit Mulut yang Sering Terjadi
Penyakit yang paling sering terjadi adalah gigi berlubang atau karies gigi. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, mayoritas pendertia gigi berlubang adalah anak-anak. drg. Mega menyebut bahwa hal itu kemungkinan besar karena anak yang belum bisa mengontrol asupan makanannya.
“Karena anak cenderung menyukai makanan manis. Makanan tersebut bisa tertinggal dan menempel di sekitar rongga mulut apabila tidak dibersihkan dengan baik dan benar. Akibatnya mereka akan mengalami gigi berlubang,” papar drg. Mega.
Guna mengatasi angka gigi berlubang yang semakin besar pada anak, dalam hal ini peran orang tua sangat dibutuhkan. Jelas drg. Mega, orang tua dapat membantu memperhatikan kesehatan gigi dan mulutnya. Karena gigi berlubang adalah awal mula dari penyakit lainnya.
Dampak Gigi Berlubang
“Gigi berlubang atau karies disebabkan oleh sisa makanan. Adanya liur di rongga mulut mengakibatkan munculnya bakteri dan jamur dalam keadaan seimbang. Keduanya akan membuat sisa makanan mengeras dan membentuk karang gigi yang memicu gigi berlubang,” jelas drg. Mega.
Dampak lebih lanjutnya adalah menjalar pada gusi. “Karena biasanya karang gigi ada di sekitaar gigi dan gusi,” sambung drg. Mega. Kemudian jika menjalar lagi, maka menimbulkan masalah gingivitis atau radang gusi.
“Gingivitis terjadi pada gusi di area luar. Sedangkan jika timbul masalah di bagian yang lebih dalam pada gusi, maka dinamakan periodontitis. Keduanya menimbulkan aroma nafas yang tidak sedap,” beber dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga sekaligus alumni Hiroshima University tersebut.(gds)