Surabaya, fkg.unair – Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR) Prof. Dr. Agung Sosiawan, drg., M.Kes. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar FKG Bidang Epidemiologi Genetik, Genetik Forensik. Pengukuhan tersebut digelar di Aula Garuda Mukti, Kampus C UNAIR pada Rabu (10/5/2023).
Prof. Agung ditetapkan sebagai Guru Besar FKG ke-39, Guru Besar ke-573 sejak UNAIR berdiri, serta Guru Besar ke-281 UNAIR PTN-BH.
Dalam pengukuhan tersebut, Prof. Agung menyampaikan orasinya sambil duduk di atas kursi roda. Namun kondisi tersebut tidak mengurangi semangatnya dalam membawakan orasi bertajuk Harapan Pencegahan Kelainan Celah Bibir dan atau Lelangit Non Sindromik di Indonesia.
Prof. Agung menyebut bahwa selama ini masih banyak mitos dan stigma negatif yang melekat pada anak dengan kelainan celah bibir. Fakta tersebut diiringi dengan prevalensi kejadian celah bibir yang masih cukup tinggi, yakni 1 per 600 kelahiran di seluruh dunia.
“Hal tersebut harus menjadi perhatian karena kelainan celah bibir atau lelangit dapat membawa masalah serius bukan hanya di segi kesehatan, tapi juga psikososial,” terang lulusan S3 Doktor UNAIR tahun 2007 itu.
Untuk itu, Prof. Agung menekankan pendekatan multidisiplin sebagai upaya pencegahan kelainan celah bibir. Pendekatan tersebut akan melibatkan tenaga kesehatan lintas spesialis sebagai tim inti dalam penanganan celah bibir.
“Faktor lain yang bisa digunakan untuk penanganan celah bibir dan lelangit adalah program preventif dan deteksi dini,” lanjut lelaki kelahiran Surabaya, 11 Desember 1971 itu.
Lewat langkah tersebut, masyarakat diajak untuk menyadari ada atau tidaknya riwayat keluarga berisiko serta mendorong dilakukannya prenatal diagnosis. Melalui langkah tersebut, harapannya Indonesia dapat menekan angka kasus celah bibir sebagai salah satu upaya implementasi sustainable development goals (SDGs) di bidang good health and wellbeing.
Dalam akhir orasinya, Prof. Agung mengungkapkan terima kasih mendalam kepada keluarga dan segenap warga FKG UNAIR yang telah membantu dan mendukung dirinya selama ini.
“Terima kasih tulus saya sampaikan karena telah menjadi bagian dari kehidupan pendidikan saya dari bangku SD hingga pendidikan Doktoral. Sampai saya meraih gelar guru besar ini,” tuturnya. (int)