Surabaya – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga melaksanakan program riset dalam inovasi pemanfaatan Daun Ungu sebagai bahan utama dalam formulasi sabun pembersih gigi tiruan yang efektif untuk menghambat pertumbuhan mikroba oportunis penyebab denture stomatitis, yaitu Candida albicans.
Inovasi ini berawal dari tingginya insiden denture stomatitis pada pasien pengguna gigi tiruan yang mencapai 15% hingga 70%. Untuk mencegah denture stomatitis ini, gigi tiruan harus dibersihkan secara rutin menggunakan denture cleanser. Namun, denture cleanser yang selama ini dipakai menggunakan bahan kimia sebagai bahan utama, dan memiliki efek samping yang buruk.
Dengan adanya inovasi ini, Mahasiswa FKG UNAIR menghadirkan terobosan berupa sabun pembersih gigi tiruan berbahan herbal yang masih belum tersedia di Indonesia.
Tim Mahasiswa yang diketuai oleh Nimas Ulinar Damessa Sinaga, bersama Calista Arin Parahita, Fahmi Ahmad, Lailatul Maghfiroh Syafa’ati, dan Tomy Aji Wijaya, dan dibimbing oleh Dr. Ratri Maya Sitalaksmi, drg., M.Kes., Sp.Pros(K)., membuat karya proposal berjudul “Efektivitas Sabun Pembersih Gigi Tiruan Ekstrak Daun Ungu (Graptophyllum pictum) terhadap Candida albicans”.
Karya mereka berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbud Ristek-RI).dan telah memulai rangkaian realisasi program yang terdiri dari uji determinasi, persiapan dan pembuatan ekstrak daun ungu, formulasi sabun cair daun ungu, uji skrining fitokimia, uji Candida a., uji mutu sabun, uji AFM dan uji stabilitas warna.
Agenda diskusi Tim Daun Ungu di bawah bimbingan Dr. Ratri Maya Sitalaksmi, drg., M.Kes., Sp.Pros(K)
“Keterbaruan riset ini diharapkan dapat menjadi referensi atau acuan untuk penggunaan daun ungu sebagai alternatif bahan pembersih gigi tiruan dalam perawatan dan pencegahan denture stomatitis bagi pengguna gigi tiruan”, ujar Nimas sebagai ketua tim.
Tak hanya berfokus pada potensi antijamur atau penghambatan pertumbuhan Candida albicans, pengaruh sifat fisik dan kimia dari sabun pembersih gigi tiruan terhadap kekasaran permukaan dan stabilitas warna resin akrilik juga turut menjadi perhatian.
“Penelitian ini berpotensi menjadi rujukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya, terutama dalam mengembangkan sabun pembersih gigi tiruan yang masih belum tersedia di Indonesia”, lanjutnya.