Surabaya – Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG UNAIR) baru-baru ini menyelenggarakan sebuah acara penting bersama Barathi Vidyapeth (Deemed to be) University, yang berjudul “Sharing Case & Clinical Interaction”. Acara ini melibatkan Departemen Radiologi dan Penyakit Mulut dari kedua universitas, dan berhasil menampilkan materi serta hasil yang sangat baik, yang memberikan wawasan baru dan metode inovatif dalam kedokteran gigi.
Pembukaan oleh Dr. Amit Mhapuskar
Acara dibuka oleh Dr. Amit Mhapuskar, Kepala Departemen Oral Medicine and Radiology di Barathi Vidyapeth (Deemed to be) University, yang menyampaikan pentingnya kolaborasi internasional dalam peningkatan kualitas praktik dan pendidikan kedokteran gigi. Pembukaannya menetapkan nada optimis untuk sesi yang akan datang, menggarisbawahi pentingnya pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar institusi.
Empat Kasus Klinis dan Diagnosa-nya
Empat kasus klinis dibahas selama kegiatan ini berlangsung, dengan dua presentasi dari masing-masing universitas. Dari FKG UNAIR mengundang Dr. Gremita Kusuma Dewi dari Departemen Penyakit Mulut dan Dr. Yunita Savitri dari Departemen Radiologi mempresentasikan kasus yang mereka tangani, menunjukkan pendekatan diagnosa dan terapi yang inovatif. Dr. Gremita membahas sebuah kasus kompleks yang melibatkan patologi mulut, sementara Dr. Yunita Savitri menguraikan studi kasus tentang intervensi radiologi dalam kasus penyakit mulut.
Dari pihak Barathi Vidyapeth (Deemed to be) University, Dr. Pradnya Karmarkar dan Dr. Simran Singh, juga dari Departemen Radiologi dan Penyakit Mulut, membagikan pengalaman mereka. Dr. Karmarkar memberikan analisis mendalam tentang diagnosis dan manajemen kondisi oral yang langka, sedangkan Dr. Singh menyajikan tentang penerapan teknologi radiologi terbaru dalam diagnosa penyakit mulut.
Acara diakhiri dengan kata penutup dari Dr. Madhura Kad-Jadhav, anggota komite dari BVDU. Beliau menekankan pentingnya acara tersebut dalam membuka jalan bagi kerjasama lebih lanjut dan memuji kedua tim atas dedikasi mereka untuk memajukan pendidikan dan praktik kedokteran gigi. Dr. Kad-Jadhav juga menggarisbawahi bagaimana kolaborasi seperti ini dapat membantu dalam menyiapkan para professional kesehatan gigi untuk menghadapi tantangan global dengan lebih efektif.
“Sharing Case & Clinical Interaction” antara FKG UNAIR dan Barathi Vidyapeth (Deemed to be) University tidak hanya berhasil dalam menghadirkan studi kasus yang mendidik tetapi juga memperkuat hubungan antar universitas. Acara ini menjadi bukti bahwa kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antar lembaga pendidikan tinggi bisa menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam praktek kedokteran gigi, serta membuka banyak peluang untuk inovasi dan peningkatan kualitas pendidikan kedokteran gigi secara global.